Teologi Paulus Memaknai Upah Fasilitator Komuni Pertama

Mendampingi dan mendidik iman anak-anak untuk menjawab panggilan Allah menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga Katolik. Selain memberi teladan hidup, orang tua sebagai katekis pertama dalam keluarga memiliki konskuensi untuk setia mendampingi, mengenalkan cara hidup Katolik serta menerima sakramen-sakramen Gereja. Sebagai seorang guru, orang tua juga memiliki peran untuk mengenalkan pembiasaan hidup Katolik melalui doa-doa Katolik maupun pengetahuan iman Katolik secara sederhana.

Gereja Katolik Paroki Santo Yusup Karangpilang Surabaya (SaYuKa), mengajak umat untuk menanggapi panggilan khusus sebagai gembala jiwa-jiwa. Memaknai sebagai gembala dalam perannya sebagai fasilitator komuni pertama melalui kegiatan pertemuan pembekalan bersama RD Remigius Misa pada hari Minggu (5/2) di pendopo Paroki SaYuKa.

Koordinator Komuni Pertama Paroki SaYuKa tahun 2023 Pius Dedy dari wilayah H, menyampaikan tujuan pertemuan kali ini adalah memberikan pembekalan bagi para fasilitator untuk mempersiapkan anak-anak menyambut tubuh dan darah Kristus. Selanjutnya, beliau menekankan tentang pentingnya memaknai kerjasama antara koordinator, fasilitator dan orang tua anak sebagai teamwork.

Fasilitator sebagai pendamping  mengampu tugas khusus dan berat untuk menanamkan butir-butir iman kepada anak-anak sebagai langkah awal mengembangkan berkomunikasi dengan Yesus. “Menjadi tugas khusus dan berat, terutama bagi para gembala jiwa-jiwa, untuk mengusahakan katekese umat kristiani agar iman kaum beriman melalui pengajaran agama dan melalui pengalaman kehidupan kristiani, menjadi hidup, berkembang, serta penuh daya” (khk.773). Kutipan ini menjadi motor para fasilitator dalam membina dan membentuk iman anak-anak agar tidak kehilangan arah hidupnya dan memiliki pondasi iman yang kuat.

Motivasi menjadi fasilitator adalah menjawab panggilan khusus Allah untuk terlibat melaksanakan penghayatan imannya kepada Allah melalui Gereja. Meneguhkan motivasi itu, RD Remigius Misa menyampaikan bahwa saat menerima sakramen baptis berarti menerima panggilan perutusan sebagai Imam, Nabi dan Raja. Menjadi Imam bukan hanya mereka yang tertahbis, namun seorang Katolik dipanggil untuk  mengkuduskan diri dan setiap orang yang dijumpai dalam berbagai aspek kehidupannya. Sebagai Nabi, seorang Katolik siap mewartakan Sabda Allah dalam pelajaran katekese, teologi dan kerasulan media komunikasi. Dan sebagai Raja, seorang Katolik diutus menjadi pemimpin bagi diri sendiri maupun orang di sekitarnya dengan tujuan untuk menggerakkan hati orang lain supaya melaksanakan apa yang kita suarakan.

Begitu besar kasih Allah bagi mereka yang menjawab panggilan-Nya maka kepada mereka diberikan upah di Surga. “Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga”, (Lukas 10:20). Teologi Paulus juga menempatkan makna upah dengan berorientasi secara rohani. “Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil”, (1 Korintus 9:18). Rasul Paulus melepaskan hak duniawinya untuk memperoleh mahkota abadi yaitu kemenangan keselamatan yang kekal. Hendaknya para fasilitator mampu memaknai upah sebagai sasaran yang indah dalam kehidupan sebagai orang Katolik. Sehingga gaya pelayanan sukarela Rasul Paulus memberi kekuatan bagi fasilitator sebagai pewarta Injil.

Tantangan kemajuan teknologi dan pola berpikir anak-anak milenial menjadi tantangan para fasilitator saat memberikan pelajaran komuni pertama di kelas. Mempertemukan anak-anak yang berbeda dengan berbagai tingkat kemampuan dan karakter berbeda-beda. Perlu strategi pengajaran efektif untuk menginspirasi proses pembelajaran di kelas. Strategi yang dapat diterapkan antara lain visualisasi, pembelajaran kooperatif, instruksi berbasis pertanyaan dan penggunaan teknologi dalam kelas. Namun, bagaimana mengajar dengan mengaplikasikan contoh-contoh konkrit pengalaman hidup yang masuk akal menjadi pekerjaan rumah bagi para fasilitator.  (pnd)

Dokumentasi Foto Kegiatan : https://parokisayuka.org/202302_BEKALFASILITATOR

Comments powered by CComment

Related Articles

Copyright © {year} Free Joomla! 4 templates / Design by Galusso Themes