5 Jejak Penting Uskup Surabaya Terpilih

5 Jejak Penting Uskup Surabaya Terpilih

#1. Asli Wong Ngawi

Romo Didik lahir tanggal 12 April 1968 di Ds. Pandansari, Kec. Sine, Kab. Ngawi-Jawa Timur. Beliau adalah anak ketiga dari lima bersaudara buah hati pasangan FX. Dardjimunarto dan Yustina Eni Sukarniati. Pada tanggal 30 Maret 1975, Romo Didik menerima sakramen baptis di Paroki St. Yosef-Ngawi oleh Romo Rossi Emilio, CM. Romo Didik tinggal di Ngawi hingga bangku SMP dan melanjutkan pendidikan di SMAK St. Louis Madiun.

#2. Terpaksa Dibaptis

Romo Didik sebeneranya merasa "terpaksa" dibaptis karena diperintah oleh ayahnya. Pada waktu itu ayahnya menghadiri perkawinan Katolik dan tersentuh akan kesakralan janji perkawinan Katolik. Sepulang dari perkainan tersebut, ayah Romo Didik mengajak keluarganya untuk dibaptis Katolik.

#3. Dibaptis, Tidak Beriman, dan Pandai

Walaupun telah dibaptis, Romo Didik tidak serta merta menjadi orang Katolik yang beriman dan saleh. Romo Didik remaja bukanlah orang yang mengimani agamanya, bahkan beliau tidak dekat dengan kehidupan menggereja, meskipun sekolah di sekolah Katolik. Di sisi lain, beliau dikenal teman-temannya sebagai anak yang pandai karena mendapatkan peringkat di kelas.

#4. Titik Balik: Pendakian Lawu

Suatu hari, Romo Didik dan teman-temannya mendaki Gunung Lawu. Dalam pendakian itu, Romo Didik dan temannya bernama Anton memisahkan diri dari rombongan untuk mencoba jalur lain, tetapi mereka malah tersesat dan menghadapi medan sulit. Romo Didik pun hampir tertimpa batu besar yang tanpa sengaja diinjak Anton. Beruntungnya Romo Didik berhasil menghindar dan selamat dari insiden tersebut. Kisah ini menjadi titik balik bagi Romo Didik untuk menyadari penyertaan Tuhan. Anton pun mengajak Romo Didik untuk membalas kebaikan Tuhan ini dengan menjadi Romo.

#5. Formulir Tertinggal di Bus

Pada awalnya Romo Didik ikut-ikutan saja mendaftar ke seminari Garum karena diajak oleh Anton. Sebenarnya, beliau sudah berencana untuk melanjutkan ajakan tersebut. Suatu hari, ketika beliau pulang dari Paroki NGawi untuk mengambil formulir pendaftaran seminari, tanpa sengaja formulir itu tertinggal di Bus. Romo Didik pun menunggu bus itu masih berada di samping sopir. Ia pun bergegas mengambilnya dan pulang untuk mengisinya. Tak disangka-sangka, pada saat tes masuk seminari Anton malah tidak berangkat karena sudah diterima di tempat lain. Meskipun demikian, pada akhirnya Romo Didik diterima di seminari dan menjadi Romo.

Setelah menyimak poin-poin penting di dalam hidup Uskup Terpilih yang rasanya sangat relevan dengan kehidupan kebanyakan dari kita, kira-kira di poin ke berapa yang paling relevan dengan hidup Umat Allah Keuskupan Surabaya?

sumber: Instagram @komsoskeuskupansurabaya 

 

Comments powered by CComment

Related Articles

Copyright © {year} Free Joomla! 4 templates / Design by Galusso Themes